Terungkap, Miss V Wanita Ternyata Bisa Depresi! Kok Bisa?
Studi menjelaskan bahwa Miss V wanita ternyata bisa depresi
Mata_Lelaki - Ketika mendengar kata depresi, pikiran kita biasanya akan langsung tertuju pada kondisi di mana seseorang dalam suasana hati yang buruk. Namun, bagaimana jika Anda mendengar istilah vagina depresi? Kendati terdengar aneh, tapi fenomena tersebut nyatanya bukan candaan belaka.
Jika Anda masih ingat tayangan “Sex and the City”, salah satu pemerannya yang bernama Charlotte dalam satu adegan pernah mengucap bahwa vaginanya mengalami depresi. Lantas, bagaimana itu bisa terjadi?
Menurut ahli kesehatan, Miss V wanita pada dasarnya memang bisa mengalami perubahaan suasana (bahagia atau tertekan) layaknya hati manusia. Dalam istilah medis, kondisi itu disebut sebagai vulvodynia.
Mata_Lelaki - Secara garis besar, vulvodynia merupakan sindrom nyeri kronis pada Miss V wanita yang datang tiba-tiba dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, kondisi tersebut disertai dengan sensasi terbakar, gatal, berdenyut, bahkan bengkak.
Diungkapkan Tara Allmen, M.D., dokter kandungan sekaligus penulis ‘Menopause Confidential: A Doctor Reveals the Secrets to Thriving Through Midlife’, banyak wanita yang tak mengetahui atau menyadari vagina mereka bisa mengalami depresi. Menurut data, vulvodynia memengaruhi sekitar enam juta wanita di Amerika Serikat tiap tahunnya.
Sayang, hingga kini, tak ada yang tahu pasti penyebab utama vulvodynia. Para ahli kesehatan pun bahkan tidak mengenali masalah tersebut sebagai sindrom nyeri yang nyata.
Mata_Lelaki - “Diagnosis terkait vulvodynia sangatlah sulit, sebab Miss V wanita bisa muncul normal setelah pemeriksaan. Saat tes, kami biasanya menempelkan kapas dan menekannya ke berbagai daerah vagina, serta meminta pasien untuk menjelaskan tingkat keparahan rasa sakit pada tiap sentuhan yang diberikan,” ujar ahli kesehatan wanita dari Santa Monica, California, Sherry Ross, M.D.
Sementara itu, meski tak ada obat khusus untuk mengatasi vulvodynia, tapi para ilmuwan percaya ada satu obat yang bisa meringankan masalah tersebut. Kata Allmen, itu adalah obat antidepresan dengan dosis rendah. Demikian dilansir Women’s Health.
Lalu, adakah cara tepat untuk mencegah terjadinya vulvodynia? Ditegaskan Maria Sophocles, M.D., ada! “Caranya adalah dengan rajin berhubungan seksual. Perlu Anda tahu, seks mampu mempromosikan kolagen sehat dan sel elastin, serta sanggup meningkatkan aliran darah ke daerah vagina,” pungkas direktur medis di Women’s Healthcare, New Jersey, ini.
0 komentar:
Posting Komentar