Nekat.....!!!!! Pegawai Lapas Ajak Istri Pembunuh Berkencan
Mata_Lelaki -Simalungun,Medan ~ Memalukan. Itulah tindakan yang ditunjukkan oleh Alpiandi Sembiring, petugas Lapas Narkotika Klas IIA Pematang Raya, Kabupaten Simalungun. Bayangkan saja, Alpiandi nekad mengajak wanita Azizah, istri dari terpidana yang dijatuhi hukuman 6 tahun penjara karena menghilangkan nyawa orang lain.]
Hal mengejutkan ini disampaikan Azizah saat disambangi ke rumah koskosannya disekitaran Raya, beberapa saat lalu. Lebih rinci disampaikan Azizah, ia kenal dengan Alpiandi saat menjenguk suaminya, tepatnya Rabu (23/10/2016) lalu.
“Aku datang ke Lapas dengan diantar supir mobil travel dari arah Kota Medan. Untuk bisa bertamu, oleh sipir minta agar Hape dan tas sandangku dititip kepadanya. Karena saat itu Lapas belum memiliki loker atau kotak tempat penitipan,” ujar Aziza memulai kisahnya. Sebelumnya, kata Azizah, oknum sipir tersebut meminta nomor hapenya namun ditolak dengan halus. Hanya saja, oknum sipir itu meradang dan menuding bahwa buah tangan yang kubawa berisi narkotika jenis sabu. “Padahal yang kubawa saat itu yakni sepasang sepatu yang di pesankan suamiku,” bilangnya.
Uniknya, sambung Aziza, sepulang dirinya dari Lapas, yakni ketempat kosnya yang pertama, disekitar komplek gereja GKPS Sondi Raya, hapenya berdering. “Karena nomor panggil tak kukenal, aku abaikan akan tapi kembali berdering lagi hingga ku angkat,” sebutya.
Suara dari seberang dia mengaku bahwa dirinya adalah orang yang ketemunya di Lapas. Saat kutanya darimana dia mendapat nomor hapeku, dia berkelit dan coba beramah tamah dengan menanyai tempat tinggalku. “Tak perlu tau dari mana, dimana tinggalmu di Raya ini. Biar ku jemput. Biar jalan jalan kita sembari menikmati makanan. Kan suamimu dipenjara. Dia tidak akan tau nantinya,” tirunya menjelaskan.
Hanya saja permintaan tersebut tak ia tanggapi. Meski begitu, tak lantas membuatnya jera bahkan kembali menghubunginya dan mengajak ke daerah Parapat. “Ayolah kita ke Parapat, disana menu hidangan hotelnya berklas. Gak perlu takut, suamimu dipenjara dan gak mungkin dia tau. Itu rayunya,” tukas Azizah menambahkan bahwa apa yang dialami diketahui suami.
Alpiandi Sembiring yang coba dikomfirmasi via seluler sekira jam 13.42 wib, terkesan berkelit dengan mengaku bahwa dirinya sedang dalam keadaan menyetir menuju tempat berkerjanya. “Saya lagi menyetir pak, maaf nanti saja saya hubungi balik. Saya buru buru menuju Pematang Raya. Nanti ada polisi, kalau terlihat saat nyetir bertelepon dari hape, bisa bisa nanti mobil saya ini ditilang,” tukasnya sembari menutup seluler.
Hal mengejutkan ini disampaikan Azizah saat disambangi ke rumah koskosannya disekitaran Raya, beberapa saat lalu. Lebih rinci disampaikan Azizah, ia kenal dengan Alpiandi saat menjenguk suaminya, tepatnya Rabu (23/10/2016) lalu.
“Aku datang ke Lapas dengan diantar supir mobil travel dari arah Kota Medan. Untuk bisa bertamu, oleh sipir minta agar Hape dan tas sandangku dititip kepadanya. Karena saat itu Lapas belum memiliki loker atau kotak tempat penitipan,” ujar Aziza memulai kisahnya. Sebelumnya, kata Azizah, oknum sipir tersebut meminta nomor hapenya namun ditolak dengan halus. Hanya saja, oknum sipir itu meradang dan menuding bahwa buah tangan yang kubawa berisi narkotika jenis sabu. “Padahal yang kubawa saat itu yakni sepasang sepatu yang di pesankan suamiku,” bilangnya.
Uniknya, sambung Aziza, sepulang dirinya dari Lapas, yakni ketempat kosnya yang pertama, disekitar komplek gereja GKPS Sondi Raya, hapenya berdering. “Karena nomor panggil tak kukenal, aku abaikan akan tapi kembali berdering lagi hingga ku angkat,” sebutya.
Suara dari seberang dia mengaku bahwa dirinya adalah orang yang ketemunya di Lapas. Saat kutanya darimana dia mendapat nomor hapeku, dia berkelit dan coba beramah tamah dengan menanyai tempat tinggalku. “Tak perlu tau dari mana, dimana tinggalmu di Raya ini. Biar ku jemput. Biar jalan jalan kita sembari menikmati makanan. Kan suamimu dipenjara. Dia tidak akan tau nantinya,” tirunya menjelaskan.
Hanya saja permintaan tersebut tak ia tanggapi. Meski begitu, tak lantas membuatnya jera bahkan kembali menghubunginya dan mengajak ke daerah Parapat. “Ayolah kita ke Parapat, disana menu hidangan hotelnya berklas. Gak perlu takut, suamimu dipenjara dan gak mungkin dia tau. Itu rayunya,” tukas Azizah menambahkan bahwa apa yang dialami diketahui suami.
Alpiandi Sembiring yang coba dikomfirmasi via seluler sekira jam 13.42 wib, terkesan berkelit dengan mengaku bahwa dirinya sedang dalam keadaan menyetir menuju tempat berkerjanya. “Saya lagi menyetir pak, maaf nanti saja saya hubungi balik. Saya buru buru menuju Pematang Raya. Nanti ada polisi, kalau terlihat saat nyetir bertelepon dari hape, bisa bisa nanti mobil saya ini ditilang,” tukasnya sembari menutup seluler.
0 komentar:
Posting Komentar