Kamis, 06 Juli 2017

23:01
Hary Tanoe: Kasus Mobile 8 Bukan Kewenangan Kejaksaan Agung


Mata Lelaki - Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki serta mengembangkan pariwisata di Bali guna mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara ( wisman) pada 2019.Agen Bola Terpercaya

Dalam mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya mempersiapkan beberapa program untuk meningkatkan sebaran wisatawan baik domestik maupun mancanegara di semua kabupaten/kota, termasuk juga investasi sehingga ada pemerataan kesejahteraan.Agen Casino Terbaik

Namun usaha untuk mengembangkan pariwisata Bali agar terus menjadi lebih baik tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah semata, melainkan dibutuhkan peran masyarakat dan para pelaku pariwisata.Agen Poker Indonesia Terbesar

Untuk itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra mengumpulkan sejumlah tokoh pariwisata untuk duduk dan diskusi bersama dalam membahas perkembangan pariwisata Bali ke depan.

Diskusi berlangsung di Gedung Wiswasabha Pratama, Kantor Gubernur Bali, di Renon, Denpasar, Kamis (6/7/2017).
Dalam diskusi yang berlangsung selama dua jam itu, Sudikerta menginginkan agar sektor pariwisata Bali tetap eksis dan secara ekonomis mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Terkait dengan harapan tersebut, Sudikerta menekankan agar pelaku pariwisata lebih mengantisipasi perubahan situasi sehingga dapat mengambil langkah-langkah untuk menghadapi makin ketatnya persaingan.

Jika tidak peka, wagub khawatir suatu ketika Bali akan tertinggal.




“Untuk itu saya harap dalam diskusi kita kali ini dapat muncul ide-ide brilian dalam mengembangkan pariwisata Bali, baik dari segi infrastruktur maupun penambahan destinasi baru sehingga tidak ada kesan menoton dalam perkembangan pariwisata Bali. Suatu pembaruan juga dapat memberikan daya tarik yang baru bagi wisatawan agar mereka tidak cepat berpaling ke daerah lain,” ujar Sudikerta.

Pada diskusi yang dipandu oleh Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali, Dr Gusti Kade Sutawa disebutkan permasalahan pariwisata saat ini masih sangat kompleks seperti permasalahan sampah, kemacetan dan persaingan tarif dalam dunia perhotelan masih tidak bisa dihindarkan.
Terkait dengan pemerataan pembangunan, Sutawa mengusulkan agar pemerintah segera membangun akses penghubung antara Bali utara dengan Bali selatan. Selanjutnya membangun destinasi wisata baru di Bali utara sehingga wisatawan tidak hanya terpusat di Bali selatan semata.

Ia juga mengatakan perkembangan hotel di Bali juga semakin pesat dan menimbulkan berbagai dampak diantaranya adalah kemacetan.

Untuk itu Sutawa meminta pemerintah melakukan riset terkait daya tampung dan berapa sebenarnya Bali membutuhkan hotel agar tidak terjadi kelebihan kapasitas pembangunan hotel di Bali.

Ketua Umum Forum Bela Negara DPW Bali, Agustinus Nahak mengatakan, terkait isu intoleransi yang belakangan ini merongrong masyarakat Indonesia termasuk Bali, juga harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Pasalnya, hal tersebut juga dapat mempengaruhi perkembangan pariwisata Bali.
Lebih jauh, sejumlah praktisi dan pelaku pariwisata yang hadir memberi pandangan mereka terkait upaya untuk menghadapi persaingan.

Mereka sepakat bahwa Bali harus tetap konsiten dan lebih serius menggarap wisatawan berkualitas agar mampu memenangkan persaingan.


0 komentar:

Posting Komentar