"Jadi saya tuh ingin sehat. Apa dong yang sehat itu? Tidak hanya olahraga tapi makan dan lain sebagainya. Karena basic saya sebagai atlet, di sepanjang perjalanan saya sebagai pelaku olahraga, jadi apa yang sudah saya berikan untuk negara saya? Apa sih yang harus saya lakukan? Apa sih artinya hidup saya? Tidak hanya secara eksistensi atau materi, tapi the truly meaning itu apa sih?," papar Lilik.Agen Bola Terpercaya
Lilik mengatakan, di tengah realita saat ini tak sedikit orang yang berpikiran negatif. Justru bersama orang-orang penyintas autoimun membawa Lilik lebih banyak berpikir positif. Hal ini tidak ia dapatkan di tempat lain.Agen Casino Terbaik
"Nah ketika saya masuk ke sini, saya melihat bahwa teman-teman ini luar biasa, jadi itu big influence buat saya karena cara berpikir mereka juga positif," ujar Lilik yang juga Kabid Sport dan Science KONI Pusat ini kepada detikHealth.Agen Poker Indonesia Terbesar
Diyakini Lilik ini adalah sebuah energi positif yang sejatinya dibutuhkan semua orang. "Karena sebetulnya saya tidak memberi mereka tapi mereka memberi ke saya, itu sih yang saya rasakan. I'm very peaceful with myself. Saya harus bersyukur," ucap lulusan College America-Fort Collins, Colorado tersebut.
Mengingat usianya yang tak lagi muda, Lilik ingin berbuat sesuatu yang bisa mendekatkan dirinya kepada Sang Pencipta. Sebab apa yang dimiliki Lilik bukanlah sepenuhnya miliknya, melainkan hak orang lain juga. Bila dulu hidup penuh perhitungan, sekarang tidak demikian. Inilah yang membuat dirinya termotivasi dan mensyukuri hidup.
"Karena pada saat itu saya kan benar-benar sangat egoistik, 'gue dapat apa nih? Kalau gue bertanding berapa hadiahnya kalau gue menang?'. Ngitung gitu. Tetapi begitu di sini nggak begitu. Makanya tidak hanya di komunitas ini, saya juga punya anak-anak asuh. Jadi passion saya ada di situ," pungkas Lilik.
0 komentar:
Posting Komentar