Menurut Idrus, Doli dan Sirajuddin telah mendesak DPP Golkar untuk menggelar Munaslub sebagai langkah melengserkan Setya sebagai Ketum Golkar. Langkah itu dianggap bertentangan dengan keputusan rapat pleno DPP Golkar, yakni mendukung kepemimpinan Setya sebagai Ketum. Agen Casino Terbaik
"Itu (Doli dan Sirajuddin) yang meminta mengadakan Munaslub dan sebagainya. Saya ingin menyampaikan bahwa pada 18 Juli DPP Golkar sudah sepakat mendukung sepenuhnya kepemimpinan Setya Novanto," ujar Idrus di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (4/9). Agen Poker Indonesia Terbesar
Idrus mengklaim, ketiga dewan itu telah jelas memberi arahan agar Golkar solid mendukung Setya sebagai Ketum Golkar untuk kepentingan konsolidasi, serta akselerasi Pilkada tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019.
Lebih lanjut, Idrus meyakini Doli dan Sirajuddin tidak akan melakukan manuver untuk melemahkan Golkar usai dipecat. Ia mengaku, mengenal sosok keduanya sebagai aktivis yang sedang menuju titik menjadi politisi.
"Nah di dalam proses menjadi itu memang banyak dinamika yang harus dilalui. Itu ada yang positif dan negatif. Jadi saya kira tidak ada masalah bagi semua," ujarnya.
Sementara itu, Idrus kembali menyampaikan, dukungan kepada Setya yang telah disampaikan 34 Dewan Pimpinan Wilayah dalam rapat Dewan Pakar Golkar pada 21 Juli 2017. Ia mengingatkan saat itu seluruh perwakilan DPW telah menyatakan dukungan, langsung di hadapan Setya.
Oleh karena itu, Idrus berharap, Doli dkk harus mengedepankan hal objektif sebelum mengambil sikap atau menilai segala hal di tubuh Golkar.
"Golkar punya AD/ART, Munaslub, dan Rapimnas. Jadi kritis itu harus tetap ada dasarnya. Harus objektif, rasional, dan faktual," ujar Idrus.
0 komentar:
Posting Komentar