Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, enam bandara yang telah siap dikerjasamakan pengelolaannya dengan perseroan adalah Bandara Radin Inten II Lampung, Bandara H. AS Hanandjoedin Tanjung Pandan-Belitung, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Bandara Maimun Sabang-Aceh, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing-Sibolga. Agen Casino Terbaik
Menurut Awaluddin, saat ini enam bandara tersebut masih dikelola oleh Badan Layanan Umum Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Udara, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan swasta. Agen Poker Indonesia Terbesar
Menurut Awaluddin, AP II siap mengembangkan sarana dan prasarana bandara-bandara tersebut sehingga bisa melayani lebih banyak lagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Terutama Bandara Hanandjoedin, Belitung karena potensi pariwisatanya sangat besar. Minggu lalu saya diundang oleh Menko Perekonomian dan ada pertemuan dengan Pemda Belitung dan investor katanya sudah bisa dialihkan ke AP II," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (15/6).
Untuk Bandara Hanandjoedin, AP II menurutnya siap menanam modal Rp300 miliar untuk memperluas bandara tersebut.
Selain enam bandara tersebut, Awaluddin juga menyebut kesiapan AP II mengelola tiga bandara lain yaitu Bandara Kertajati yang saat ini dibangun oleh BUMD Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bandara Wirasaba Purbalingga yang masih dikelola TNI AU dan Bandara Bintan yang dibangun dan dikelola oleh pihak swasta yaitu Bintan Aviation Investments.
Jika seluruh rencana pengalihan pengelolaan bandara tersebut berhasil dilakukan, maka total bandara yang dikelola AP II akan bertambah dari 13 bandara saat ini menjadi 22 bandara.
Sepanjang tahun ini, ia menargetkan seluruh bandara yang dioperasikan AP II bisa melayani lebih dari 100 juta penumpang.
0 komentar:
Posting Komentar