Usai pertandingan, Pelatih Timnas Italia U-21, Luigi Di Biagio, menyesali kejadian pelemparan uang dolar palsu tersebut terhadap Donnarumma. Di satu sisi, mantan gelandang Internazionale MIlan itu memuji kedewasaan Donnarumma meski dirinya mendapatkan tekanan dari suporter Italia tersebut. Agen Casino Terbaik
“Dia tidak teragitasi, dia tetap tenang dalam situasi sulit seperti itu dan terlihat seperti [seorang pesepak bola] 30 tahun,” kata Di Biagio dalam jumpa pers seperti dikutip dari Football-Italia. Agen Poker Indonesia Terbesar
Dalam pertandingan yang berlangsung di Krakow, Polandia tersebut, skuat asuhan Di Biagio menang 2-0 berkat gol Lorenzo Pellegrini (54’) dan Andrea Petagna (86’). Dalam partai tersebut, gawang Italia relatif aman sepanjang pertandingan. Selama 90 menit, skuat Denmark U-21 melepas tembakan lima kali ke gawang Milan dan hanya satu yang on target.
Sebelum aksi pelemparan tersebut, agen pemain yang mewakili Donnarumma, Mino Raiola sempat berbincang dengan sejumlah wartawan dari media olahraga terkemuka di Italia. Pria yang dijuluki super agen karena menjadi wakil dari para bintang sepak bola dunia itu menilai Milan telah merundung Donnarumma. Bahkan, disebutkan Raiola, sang pemuda dan keluarganya mendapatkan ‘ancaman’.
“Situasinya menjadi begitu kasar dan menyandera, jadi [seperti] tak ada jalan keluar,” kata Raiola seperti dikutip dari Football-Italia yang merujuk pada keterangan dia terhadap Sky Sport Italia, Mediaset Premium, dan Rai Sport, Minggu (18/6) malam waktu setempat.
“Keluarga Donnarumma diancam, yang tak bermain dan bahkan ancaman mati. Anda tidak bisa menjaga pemain dengan mengancam dia,” tegas Raiola.
“Kami bahkan tidak membicarakan tentang uang atau klausul pelepasan, karena kami tidak diizinkan membicarakan itu terlalu jauh, bahkan untuk berpikir apa jalan yang terbaik bagi Gigio,” kata Raiola.
Dijelaskan Raiola, Donnarumma sebetulnya berpeluang memperpanjang kontrak bersama Milan. Namun, situasi-situasi terkini membuat pemuda bertinggi badan 196cm itu kembali memikirkan alasan untuk tetap di Milan.
“Dia mengatakan kepada saya, jujur Mino, saya tidak merasa nyaman untuk bernegosiasi dengan orang-orang yang mencemooh dan mengancam saya serta keluarga saya,” ujar Raiola.
Lihat juga:Presiden La Liga Minta Cristiano Ronaldo Tak Pergi
Raiola pun memberi contoh pendiskreditan Donnarumma oleh Milan yaitu sebuah poster di markas klub tersebut.
“Sebuah klub seharusnya melindungi pemain-pemainnya dan melepaskan banner tersebut. Klub seharusnya mendukung seorang pesepak bola dan mendukung kariernya, bukan mengancam dengan membiarkan dia sendirian,” sambung Raiola.
Hingga berita ini ditulis, MIlan belum memberikan klarifikasi atas situasi yang terjadi. Sejauh ini, CEO Milan, Marco Fassone baru akan memberikan keterangan resmi pada keesokan harinya. Terkait situasi Donnarumma, Raiola membantah bahwa dirinya telah menghubungi Real Madrid, Paris Saint-Germain, dan Juventus atau sebaliknya untuk membawa sang kiper ke klub tersebut.
“Saya belum berbicara dengan klub besar manapun. Kami tidak memiliki kesepakatan dengan tim lain. Dia sudah mendapatkan tawaran dari Juventus, Real Madrid, dan klub-klub besar lain sejak usianya 14. Jadi, jika dia ingin pergi, dia sudah melakukannya lebih dulu.”
Sementara itu, CEO Milan Marco Fassone mengatakan tak ada ancaman dari klubnya secara tersistematis dan terstruktur kepada Donnarumma.
"Tidak ada ancaman. Posisi kami jelas: Donnarumma tidak untuk dijual, dan (pelatih) Vincenzo Montella akan membuat keputusan per pekan. Setahu saya, dia bisa bermain pada setiap pertandingan. Namun, kami tak bisa mengambil risiko, jadi kami perlu mencari kiper lain,” ujar Fassone membantah tudingan Raiola.
Tak hanya itu, Fassone menerangkan akan mencari kiper baru karena Milan akan sulit bertarung dengan kiper yang tidak fokus terutama karena tekanan suporter.
0 komentar:
Posting Komentar