PAN menilai tudingan Viktor bukan sikap resmi partai NasDem dan hanya pernyataan pribadi. Agen Casino Terbaik
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, hubungan PAN dengan NasDem sejauh ini berjalan baik. Agen Poker Indonesia Terbesar
Ia berkata, PAN akan tetap membuka peluang koalisi dengan NasDem untuk beberapa agenda politik ke depan, khususnya Pilkada tahun 2018.
"Saya kira tidak (mengganggu). Itu bukan sikap resmi NasDem, itu pidatonya Bang Viktor bukan mengatasnamakan NasDem," ujar Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/8).
Meski hubungan dengan NasDem tetap terjaga, Yandri meminta publik tidak beropini macam-macam jika PAN tidak berkoalisi dengan NasDem di sejumlah Pilkada.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan PAN tidak berkoalisi dengan NasDem. Diantaranya karena beberapa hal teknis, seperti calon yang diusung, program kerja, hingga kesamaan visi dan misi.
"Persoalan nanti tidak dengan NasDem bukan karena persoalan gara-gara pidatonya Bang Viktor. Tapi Mungkin karena persoalan lain," ujarnya.
"Jadi kalau koalisi di 171 kepala daerah nanti kami tetap membuka komunikasi dengan semua partai politik yang memang punya hak untuk mengusung apakah itu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagainya," ujar Yandri.
Sementara itu, meski mengklaim tak ada polemik dengan NasDem, ia berharap Viktor meminta maaf karena menuding PAN, Gerindra, PKS, dan Demokrat mendukung negara khilafah dan intoleran.
Yandri menegaskan, PAN tidak akan mencabut laporannya di Bareskrim Polri jika Viktor tidak meminta maaf atau merasa ucapannya tidak bermasalah.
"Kalau minta maaf menurut saya enggak terlalu masalah, kenapa sih enggak mau minta maaf," ujar Yandri.
Baca Sejarah PAN
Yandri meminta, Viktor membaca sejarah perjalanan PAN sebelum menudingnya sebagai parpol pendukung negara khilafah dan intoleran.
"Jadi kalau ada pihak lain yang mengatakan bahwa PAN intoleran, mendukung kelompok ekstrimis ingin membubarkan NKRI ya harus belajar lagi membaca perjalanan PAN ini," ujar Yandri.
Yandri mengklaim, PAN adalah partai yang terdepan membela Pancasila dan NKRI.
Hal itu juga didukung dengan posisi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR.
Sebagai Ketua MPR, kata Yandri, Zulkifli rutin mensosialisasikan empat pilar kebangsaan ke daerah-daerah di Indonesia.
"PAN kami pastikan paling depan untuk membela NKRI dan membela Pancasila," ujar Yandri.
Yandri juga menilai masyarakat telah memahami pihak-pihak yang antiPancasila dan berupaya membubarkan NKRI.
"Saya kira masyarakat sudah paham betul siapa yang tidak toleran dan siapa yang toleran, serta mana pro NKRI dan siapa yang tidak," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar