Senin, 31 Oktober 2016

01:47
Misteri di Balik Segitiga Bermuda yang "Mematikan" Akhirnya Terpecahkan!

Setelah jadi pertanyaan berabad-abad lamanya

Mata_Lelaki-Kamu pasti setidaknya sudah pernah sekali mendengar tentang segitiga Bermuda. Segitiga ini terbentuk di anatara Kepulauan Bermuda, Miami - Florida dan San Juan - Puerto Rico. Segitiga Bermuda terkenal dengan berbagai cerita misteri menghilangnya banyak kendaraan yang melintas melewatinya.

Selama bertahun-tahun, orang-orang berasumsi mengenai penyebab misteri tersebut: ada yang menyangkutpautkan dengan kejadian supranatural, relijius, ekstraterestrial dan masih banyak lagi. Setelah merenggut nyawa lebih dari 1000 jiwa hanya dalam satu abad terakhir ini, misteri segitiga bermuda akhirnya terpecahkan. Apa penyebab sebenarnya?
Penyebab utama dari kehancuran dan menghilangnya banyak kendaraan di segitiga Bermuda ternyata adalah killer clouds.

Bersamaan dengan 2016 yang diwarnai kemunculan "killer clowns" (badut-badut pembunuh), ditemukan juga "killer clouds" (awan-awan pembunuh). Itulah yang dipercaya kebanyakan ilmuwan telah menenggelamkan dan menghancurkan banyak kapal serta pesawat di daerah misterius tersebut. Para peneliti menyebutkan bahwa killer clouds yang berbentuk heksagonal itu dapat berkumpul dan membentuk segitiga besar Bermuda itu.

Selain berpenampilan mengerikan, kekuatan killer clouds juga sangat mengerikan.

Fenomena killer clouds dapat menyebabkan angin mematikan berkecepatan 273,6 km/jam yang mereka deskripsikan sebagai bom udara. Mereka percaya bahwa ledakan-ledakan brutal udara tersebut lah yang mampu membalik kapal dan bahkan menenggelamkan pesawat ke dalam laut. Laporan menyebutkan bahwa awan-awan raksasa ini seringkali muncul di atas ujung Barat segitiga Bermuda dan terbentuk sepanjang 32 hingga 89 km. Secara rata-rata, penampilan awan-awan tersebut sangat mengerikan.

Anehnya awan-awan tersebut membentuk garis yang nyaris lurus sempurna sehingga menyerupai bentuk segitiga.

Meteorologis spesialisasi satelit dari Colorado State University, Dr. Steve Miller mengatakan bahwa kita biasanya gak pernah melihat awan membentuk sebuah garis yang benar-benar lurus, bentuk kumpulan awan biasanya tersebar secara acak gak beraturan.
Dengan menggunakan satelit radar untuk mengukur apa yang sebenarnya terjadi di bawah awan tersebut, ternyata mereka menemukan bahwa kekuatan angin lautan di sana adalah hampir sebesar 274 km/jam.

Sebagai perbandingan, itulah kecepatan angin yang serupa dengan badai Katrina. Angin tersebut sangat kuat hingga mampu membuat ombak setinggi 14 meter di lautan segitiga Bermuda. Membuat "bom-bom udara" tersebut bisa langsung menghancurkan bersama dengan hantaman ombak. Walaupun sudah tahu penyebabnya, jangan coba-coba menantang bertamasya ke sana ya!

0 komentar:

Posting Komentar